Beberapa tahun terakhir, dunia perfilman tanah air kian menuai prestasi gemilang. Hal ini terbukti dengan berjayanya beberapa film asal Indonesia yang berhasil memukau dunia. Tentu amat layak dan sudah sepantasnya jika kita berbangga hati karenanya! 5 tajuk di bawah ini adalah hasil karya anak bangsa yang telah berjasa mengharumkan nama Indonesia di mata penonton dunia. Apakah Anda sudah pernah menontonnya?

The Raid

Film besutan karya Gareth Evans ini pertama kali dipublikasikan dalam acara Toronto International Film Festival (TIFF) pada 2011 lalu sebagai film pembuka untuk kategori Midnight Madness. The Raid berhasil meraih pujian dari para kritikus film sebagai film aksi terbaik! Karena kesuksesannya, film ini pun tampil di beberapa festival film lain seperti Festival Film Glasgow, SXSW, dan Festival Film Busan.

The Night Comes for Us

Film karya sutradara Timo Tjahjanto ini pertama kali dirilis pada 22 September 2018 di Fantastic Fest. Setelahnya, film ini menjadi film pertama asal Indonesia yang dirilis oleh Netflix dan tayang di seluruh dunia pada 19 Oktober 2018. Para aktris dan aktor yang terlibat pun telah diakui pengalamannya dalam dunia perfilman tanah air, tak heran film ini menjadi begitu sukses 'kan?

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

Film ini berkisah tentang Marlina, seorang perempuan asal Sumba yang rumahnya tiba-tiba didatangi oleh sekawanan perampok. Film ini menceritakan bagaimana perjuangan Marlina sebagai seorang perempuan yang berusaha mencari keadilan untuk dirinya sendiri setelah dirampok, diburon, diperkosa hingga akhirnya harus melakukan pembunuhan. Film ini ditayangkan di berbagai festival film bergengsi bertaraf internasional, antara lain Directors Fortnight Festival Film Cannes, Toronto International Film Festival, dan Melbourne Film Festival.

Sekala Niskala (The Seen and Unseen)

Film karya sutradara Kamila Andini ini berhasil masuk kancah internasional melalui Toronto International Film Festival pada 2017 lalu. The Seen and Unseen menjadi satu-satunya film asal Benua Asia yang diputar di festival tersebut, bersamaan dengan 11 film dari berbagai negara lainnya. Film ini berkisah tentang sepasang saudara kembar dan bagaimana pergumulan mereka ketika mengetahui salah seorang dari mereka menderita penyakit kritis. Berlatar di Pulau Dewata, Bali, film ini juga sekaligus menampilkan keindahan budaya dari Indonesia.

Pengabdi Setan (Satan’s Slaves)

Film karya sutradara Joko Anwar ini berhasil meraih film terbaik di ajang Overlook Film Festival, salah satu festival film bergengsi di Amerika Serikat. Mengutip dari unggahan Joko Anwar, Satan’s Slave atau yang kita kenal bernama Pengabdi Setan berhasil unggul mengalahkan film-film seperti Hereditary, Don’t Leave Home, dan Upgrade. Film ini merupakan remake dari film berjudul sama pada tahun 1980, dan telah ditonton lebih dari 4,2 juta penonton. Selain di Indonesia, film ini juga ditayangkan di beberapa negara seperti Thailand, Belanda, Spanyol, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lainnya.