Apakah Sudah Memaafkan Sosok Ini di Momen Lebaran Kemarin?

Common Sense

"Mohon maaf lahir batin" adalah kalimat yang kerap kali diucapkan di dalam Hari Raya Idulfitri. Ungkapan ini biasanya terdengar secara langsung ketika bersilaturahmi, tertulis di kartu kecil pada parsel, atau mungkin tersampaikan melalui pesan singkat. Ya, bulan suci kemarin memang mengingatkan setiap individu untuk saling memaafkan dan melupakan perbuatan yang mungkin sempat melukai secara lahiriah maupun batiniah. Beberapa tindakan bahkan melukai tanpa disadari oleh sang pelaku.

Lalu, bagaimana dengan sosok ini? Apakah Anda sudah memaafkannya? Bukan, saya tidak sedang berbicara tentang mantan. Kali ini, saya berbicara tentang diri sendiri. Apakah Anda sudah memaafkan diri sendiri? Memaafkan semua pilihan yang mungkin membawa lebih banyak duka daripada suka, tangis daripada tawa, dan kecewa daripada bangga? 

Jujur, untuk saya pribadi, rasanya lebih mudah untuk memaafkan orang lain daripada harus memaafkan diri sendiri. Setidaknya ini dulu yang ada di benak saya. Merasa gagal karena sudah cukup usia dan bekerja, namun masih "menumpang" hidup dengan orangtua. Kehilangan beberapa teman terbaik karena kesalahan dalam berkata atau bertindak, baik yang disengaja maupun tidak. Hingga mengalami patah hati karena ditinggalkan orang yang dicintai berkali-kali. Rasanya, jika ada tombol reset dan bisa menghapus semua kejadian di masa lalu untuk mengulang lembaran hidup yang baru, saya mau.

Namun, seiring berjalannya waktu, saya pun menyadari. Saya yang ada pada hari ini merupakan kumpulan dari semua keputusan yang saya ambil di masa lalu. Saya dibentuk oleh setiap kejadian yang akhirnya membuat saya sebagaimana saya hari ini. Tanpa itu semua, bukankah jalan hidupnya akan berbeda? Tidak ada yang dapat memastikan bahwa itu akan menjadi yang lebih baik, bukan?

Tidak ada yang bisa diubah dari masa lalu. Mesin waktu hanya ada pada cerita fiksi. Yang dapat dilakukan hanyalah menatap masa depan dan percaya bahwa masih ada harapan. Semoga di bulan suci Ramadan kemarin, pintu maaf terbuka selebar-lebarnya terkhusus untuk diri sendiri. Berdamai dengan diri sendiri. Amin.