Trauma Musim Paceklik

Setelah Jakarta tidur panjang, kini kembali begadang.

Common Sense

Jakarta kembali pulih. Ketika saat berlangsungnya pandemi pada masa awal tahun 2020, kita sempat berpikir bahwa kondisi kota ini akan sepenuhnya berubah apabila sistuasi pandemi nantinya usai. Mungkin manusia tidak lagi berdiri berdesakan, mungkin nanti semua event akan hanya dilakukan di outdoor, mungkin ini dan mungkin itu. Maka segala kemungkinan imbas dari pandemi pun diprediksikan. 

 

Kendati dari tahun 2021 dan 2022 event-event besar telah diselenggarakan, namun dapat dikatakan belum sepenuhnya all out, penggunaan masker masih digalakkan, pembatasan skala sosial pun masih harus ditaati. Intinya imbas dari pandemi tersebut masih belum sepenuhnya pulih. 

 

Setelah presiden Jokowi membebaskan pemakaian masker beberapa waktu yang lalu, gaya hidup kota ini pun secara otomatis berubah secepat kilat. Seperti tak pernah ada trauma mendalam dari situasi beberapa tahun yang lalu. “Habis gelap terbitlah terang!...terang beneuueerr”. Kota ini kembali menjadi kota yang tak pernah tidur. Segala event bertaburan dimana-mana, bagaikan sebuah balas dendam yang tak berkesudahan.

Para pekerja industri gaya hidup yang telah kembali aktif.

Diawali oleh Jakarta Fair Kemayoran (14 Jun – 16 Jul 2023) yang lalu, dilanjutkan dengan event-eventgaya hidup yang dirasakan dua minggu terakhir di bulan Juli ini. Agenda fashion show (JF3 & Mulia in Fashion) yang bertubi-tubi berlangsung pada minggu yang sama, mengambil beberapa lokasi yang berbeda. Yakni Hotel Mulia, Summarecon Mall Serpong, dan Summarecon Mall Kelapa Gading. Belum lagi event-eventkecil masih seputar fashion & beauty yang dilaksanakan di dalam mal. Sementara masih dalam minggu yang sama, akhir weekend kemarin acara music We The Fest juga dilaksanakan.

Sebuah presentasi karya Sebastian Gunawan yang bertempat di ballroom - Hotel Mulia Senayan 

 

Begitu pula dengan event premier film yang dilakukan dalam minggu yang sama, seperti pemutaran film Barbie yang dilakukan dengan beberapa versi. Mulai dari nonton bareng hingga party dengan konsep film tersebut. Ya, kota ini telah benar-benar pulih seperti sediakala. Postifnya lagi, imbas dari pandemi tak menyisakan sayatan trauma bagi penduduk kota ini. Well, It is what it is. 

 

Namun yang mesti kelak diingat adalah, antisipasi bahwa dikemudian hari kemungkinan akan selalu saja ada sesuatu yang tak dapat diprediksi mungkin terjadi. Layaknya bertani padi, bahwa musim paceklik dapat terjadi kapan pun. Maka begitula pula lah dalam kehidupan bahwa masa sulit mungkin saja datang dan pasti akan usai pada waktunya. 

Pemandangan kota Jakarta dari Presidential Suite - Hotel Westin Jakarta.