Minggu Riuh Mode

Beastie Vanity

 

Seolah tak ada hari esok. Kiranya kalimat tersebutlah yang cocok menggambarkan keriuhan suasana minggu kemarin. Pasalnya dikarenakan minggu ini umat muslim di negeri ini sudah mulai berpuasa, maka semua event gaya hidup semua dipadatkan menjadi satu minggu yang sama.

 

Salah satunya Plaza Indonesia Fashion Week yang sempat absen beberapa tahun terakhir, dikarenakan situasi pandemi melanda. Mall yang sempat secara reguler melangsungkan perhelatan fashion seminggu penuh ini, pada tahun 2020 lalu sempat harus berlapang dada membatalkan event fashion weekyang jatuh bersamaan dengan pemberlakuan pembatasan skala sosial. Namun nyatanya kejadian tersebut tidak mematahkan semangat untuk kembali bangkit. Dan hal ini secara nyata dibuktikan kembali dengan diadakannya event mode tersebut yang merangkul nama-nama besar untuk berpartisipasi dalam mempresentasikan karya mereka.

 

Sederet nama-nama besar yang mengisi schedule Plaza Indonesia Fashion Week 2024 kemarin adalah Mel Ahyar, Sebastian Gunawan, Priyo Oktaviano, Rama Dauhan, dan Wilsen Willim. 

happa-X the humane culture | Photo by @ginabotella

happa-X

 

Dibawah gawang sang desainer Mel Ahyar, lini ready-to-wear yang bernuansa muda ini, mengangkat tema happa-X the humane culture. Yang mana dalam presentasi ini Mel Ahyar menggandeng lima celebrity stylist untuk berkolaborasi. Mereka diantaranya adalah Hagai Pakan, Astecat, Alia Husin, Gusti Aditya dan Ally Shanila.

 

 

Sebastian Red

Sebastian Red      

 

Sebagai pembuka awal minggu lalu, label Sebastian Red karya Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese menampilkan rangkaian busana yang mengusung tema ‘La Sable’. Terinspirasi dari indahnya cahaya matahari sore dan bias hamparan pasir, menjadikan busana yang bersiluet feminim, diaplikasikan dalam palet warna pastel dengan aksentuasi bunga dalam wujud bordiran hingga 4D bunga buatan.

 

 

Priyo Oktaviano | Photo by Honda Tregono

Priyo Oktaviano

 

Desainer Priyo Oktaviano yang baru saja melakukan presentasi di Harbin pada bulan Januari kemarin, rupanya turut serta dalam show kolektif bersama Cita Tenun Indonesia yang bertema ‘ALTERKUTUR’. Priyo Oktaviano yang menerjemahkan tenun Lombok dalam nuansa ‘street’ ini menempatkan karyanya berada diatas para pelaku mode yang mengubah tenun menjadi wujud modern. Kepiawaian Priyo dalam ‘memainkan’ tenun seolah membuktikan jam terbangnya dalam ranah fashion tanah air.

 

 

Rama Dauhan | Photo by Ricko Sandy

Rama Dauhan  

 

Bukan Rama Dauhan namanya jika tidak mempresentasikan busananya dalam nafas yang puitis. ‘Suatu Hari Nanti’ menjadi tema yang diangkat untuk koleksinya kali ini. Rama Dauhan tampak sangat paham bagaimana tugas seorang desainer dalam mempresentasikan setiap koleksinya. Fashion show yang seolah bercerita melalui tiap busana ini, dapat dikatakan membius mata, telinga dan pikiran para penyaksinya. Dalam penguasaan material kain dan tekhnik laser cut yang salah satunya digubah layaknya sayap kupu-kupu, membuktikan perjalanan 20 tahun seorang Rama Dauhan dalam ranah mode Indonesia tidak main-main.

 

 

Wilsen Willim | Photo by Rega Arie

Wilsen Willim

 

Desainer muda yang beberapa presentasi terakhir sibuk bercengkrama dengan batik, kembali memberi kejutan kepada pecintanya. Yakni kali ini Wilsen berkolaborasi dengan Batik Keris. Layaknya para desainer umumnya yang merasa tertantang ketika mengeksplorasi wastra, maka begitu pula dengan Wilsen. Namun berkat kepiawaiannya dalam mengolah mengulik sesuatu, maka ia pun berhasil menjadi puncak pembicaraan dalam karya yang diperkuat dengan munculnya sang ‘Gadis Kretek’ Dian Sastrowardoyo untuk mempresentasikan kebaya janggan ala Wilsen Willim.