R.E.S.P.E.C.T

Kendati media sosial adalah dunia tipu-tipu, tetapi apresiasi publik untuk sosok yang berpengaruh tampak nyata (real) adanya.

Common Sense

Apa yang membuat seseorang dapat dikagumi? pertama, pasti wajah yang cantik atau tampan, lalu fisik yang menarik dan segala hal lainnya yang dapat dinikmati secara visual. Sementara yang kedua adalah talenta, apakah talenta itu dapat berupa kepiawaian dalam bernyanyi, akting atau berdiplomasi.

 

Walaupun penilaian terhadap seseorang berawal dari bentuk fisik, namun untuk menjadikan seseorang itu terlihat unggul dari manusia lainnya. Tentu didukung oleh banyak faktor lainnya, salah satunya otak yang menjadi penentu prestasi seseorang.

 

Cantik/tampan, pandai dan beprestasi menjadi modal utama untuk mengukir masa depan seseorang. Mungkin dengan tambahan hoki sudah pasti akan menjadikan seseorang tersebut sukses dalam kehidupannya. 

 

Selama satu dekade lebih keberadaan sosial media menjadikan banyak nama meraih popularitasnya hanya melalui platform tersebut. Mulai dari keterkenalan berkat wujud fisik, materi kekayaan dan banyak hal lain yang akhirnya menjadikan manusia hidup dalam khayalan. Kehidupan dalam media sosial adalah kehidupan dalam dunia tipu-tipu!

 

Tetapi apa yang terjadi pada dua minggu terakhir justru menampar dan membukakan mata saya. Bahwa yang selama ini media sosial merupakan wadah bagi orang untuk memaparkan pencitraan, nyatanya tidak begitu setelah hadirnya sosok ratu jreng - Bunda Corla yang meramaikan algoritma media sosial. 

Sumber Foto @corla_2

Apa yang ia suguhkan justru mengenai ‘apa adanya’ karakter dalam dirinya. Baik kejenakaannya, kesederhanaannya, hingga emosinya yang fluktuatif. Sehingga membawa para penontonnya serasa ikut dalam roller coaster kehidupannya. Bagi saya keunikkannya justru membawa dia menjadi sosok yang patut disegani.

 

Maksud saya disini, pada umumnya jika kita mengagumi seorang public figure pasti dikarenakan prestasi, talenta atau kecakapannya. Tetapi baru kali ini seseorang justru diapresiasi dari sisi ke-natural-annya. Tanpa embel-embel prestasi atau pun barang branded sosok ini justru dapat menyentuh hati masyarakat dari berbagai lapisan kelas sosial, usia dan gender.

 

Tak hanya kejenakaan gerak-geriknya saja yang mampu menghibur orang, tetapi motivasi yang ia sematkan dalam setiap celotehannya justru menjadikan ia next level. Kendati berbagai isu dan cercaan kerap berdatangan namun justru membawa simpati masyarakat. Ungkapan pembelaan dan perlindungan justru secara nyata hadir dari para netizen, yang biasa disebut anak-anak bunda. Hal ini terlihat dari para netizen yang bergerak cepat dan saling bekerjasama dalam meluruskan berbagai berita miring yang menjatuhkan.

Sumber Foto: @corla_2

 

Dalam hal ini saya menilai bahwa pada akhirnya fisik, prestasi atau kemewahan tidak lagi dilirik sebagai syarat untuk diidolakan publik. Karena ketika sosok tersebut telah mendapat apresiasi masyarakat, maka secara otomatis suatu penghormatan istimewa pun akan terbentuk dengan sendirinya. Hal ini membuktikan bahwa hanya suatu ketulusan yang dapat melunakkan hati banyak orang. Untuk sosok yang satu ini hanya satu kata yang dapat saya ucapkan, yaitu Respect.       

Sumber foto: @corla_2