Seniman Muda itu Biasa

Bare Expose

Kemarin, 14 September 2022,  saya mendapatkan undangan dari Artotel untuk pembukaan pameran lukisan bertajuk "Pulasan Rupa Jiwa Warna." Kalo hanya seniman muda berbakat, sekarang ini sangat banyak. Perlu kita akui, generasi yang kadang dinilai 'mental tempe' ini juga memiliki segudang ilmu kreatif yang dituangkan dalam beragam seni. Tapi pameran tunggal ini bukan dilakukan seorang anak muda biasa, tapi sungguh luar biasa. 

Namanya Diego Luister Berel. Laki-laki kelahiran tahun 2000 ini gemar melukis dan mendengarkan musik. Meski memiliki gangguan perkembangan, down syndrome, tapi tidak menghalangi dirinya untuk melukis dengan indah. 

Ini adalah kali pertama Diego menggelar pameran tunggalnya di Indonesia. Karya Diego sudah banyak yang dipamerkan di luar negri seperti di Inggris, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, hingga Amerika Serikat. Salah satu karyanya yang paling saya suka adalah Balinese Penjor, perpaduan warna ungu, pink, orange, biru, coklat, kuning, dan hitam dari cat acrylic dituangkan diego dalam canvas berukuran 60x60 cm. Dan karya inilah yang membawa Diego berhasil memenangkan Holy Art London sebagai pemenang pertama untuk kategori 'Art Fusion.'

Ada juga lukisan yang diberi judul 'Hiroshima & Nagasaki Atomic Bombings' yang Diego buat setelah melihat video pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Youtube. Diego sangat menyukai traveling, sehingga banyak inspirasi Diego yang didapatkan dari tempat-tempat bersejarah atau tempat indah yang dilihatnya dari Youtube. 

Sebanyak 16 karya, dibawa dalam pameran ini. Menggambarkan tentang kehidupan manusia yang penuh dengan warna dan alam estetis. Lukisan abstrak yang menjadi ciri khas Diego diciptakan  menggunakan warna-warna yang menonjol dengan menggunakan pisau dan kuas palet klasik. 

Fun fact, Diego selalu menggunakan warna berjumlah ganjil dalam karyanya. Hal ini diceritakan oleh sayang ayah, Edhie Rianto, Dirinya bersama sang istri hanya sebagai 'asisten' Diego yang bertugas mengambilkan cat, menyediakan media lukis, dan menemani Diego dalam setiap pameran. Saya bisa merasakan kebahagiaan, cinta kasih, dan kebanggan mereka terhadap Diego. 

Langkah selanjutnya yang menjadi cita-cita Diego adalah memiliki galeri sendiri. Namun sayangnya, Edhie merasa sulit untuk perijinan dan dukungan dari pemerintah akan seniman, khususnya yang berkebutuhan khusus. Hal ini pula yang membuat orang tua Diego sangat senang atas dukungan ARTOTELGROUP yang memiliki program "The Art of Goodness -In People."

Windi Salomo, ART Director ARTOTEL Group menyatakan “Melalui pameran karya seni khususnya dengan individu berkebutuhan khusus ataupun penyandang disabilitas. ARTOTELGroup dalam hal ini konsisten untuk selalu mendukung dan menjadikan jaringan hotel nya untuk Ramah IBK (Individu Berkebutuhan Khusus) salah satunya lewat pameran seni yang kami selenggarakan. Kami berharap para pecinta seni dapat menikmati karya seni dari Diego dan menjadikan nya sebagai inspirasi bahwa disabilitas bukanlah alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan yang mereka miliki.”

Bagi yang ingin melihat langsung karya cantik dari Diego, pameran ini dibuka untuk umum dari tanggal 14-30 September 2022 di ARTSPACE, ARTOTEL Thamrin, Jakarta.