Those With Special Needs Are Indeed Special

Tiba-tiba saya tersadar, ‘hidup adalah pilihan’ hanya berlaku untuk proses menjalani hidup itu sendiri. Terdengar seperti pepatah yang indah, bukan? Sebagai manusia, kita diberikan kebebasan bertindak sesuai dengan pilihan masing-masing.

Tidak ada satupun makhluk yang dapat menentukan pilihan sebelum Ia terlahirkan di dunia. Seperti dalam hal fisik. If I could ever choose, then I would definitely ask for a face like The Duchess of Cambridge and marry my prince charming. But, turns out life does not work that way.

The Flowers # 2 by Banu Gunottama (Foto. Dok. Pullman Thamrin Jakarta)

Beberapa waktu lalu, saya sempat menyaktikan pameran lukisan karya 25 pelukis muda penyandang autisme. Pameran tersebut sanggup membuat saya kembali merefleksikan hidup ini. Tajuk acara yang menyebutkan “25 Magic paintings done by the talented little angels with autism from Yayasan Daya Pelita Kasih” sungguh sangat deskriptif. They are indeed little angels.

Setiap lukisan seolah memiliki kekuatan magis untuk menyihir para tamu. Membuat saya bertanya-tanya, bagaimana bisa mereka yang berkebutuhan khusus dapat berkarya, sedangkan banyak yang terlahir normal memilih untuk bermalas-malasan dan tidak memiliki semangat hidup?

Kiri: Somewhere in Someplace by Diego Luister Berel, Kanan: Rescue The Princess by Fero Adhi Mada Sardjono (Foto: Dok. Pullman Jakarta Indonesia)

Pameran yang berlangsung hanya sampai tanggal 29 Juli 2018 ini dapat Anda kunjungi di Hotel Pullman Jakarta Indonesia, yang berlokasi di Thamrin, Jakarta Pusat. Anda juga dapat turut berkontribusi membantu Yayasan Daya Pelita Kasih dengan membeli hasil karya mereka. And, I hope this exhibition could change your perspectives in seeing life, just like how it has done to mine.