Xu Bing: Seniman yang Melihat Permasalahan sebagai Suatu Karya Artistik

Diundang dalam tour preview di museum MACAN berjudul Xu Bing: Thought and Method, sang seniman bernama Xu Bing pertama kalinya mempublikasikan karya artistik terbesarnya di daerah asia tenggara dan Indonesia. Karya-karya yang diciptakan Xu Bing meliputi perjalanan karier dan alasan-alasan serta motivasi menciptakan karya tersebut. Sebelum melakukan preview tour, saya sudah sepintas melihat karya-karya beliau yang membuat saya terpukau. 

Xu Bing. Book from the Sky (Foto: Dok. Museum MACAN)

Salah satu yang menarik perhatian saya pameran bernama Honor and Splendor (2004) yang diciptakan dengan menggunakan 660 batang rokok untuk membuat motif loreng harimau. Unik, bau tembakau yang begitu menyengat terasa memanggil Anda untuk memperhatikan karya yang satu ini.

Xu Bing. Honor and Splendor (Foto: Dok. Museum MACAN)

Karya-karya Xu Bing juga melibatkan percampuran serta kombinasi elemen-elemen budaya barat serta budaya tradisional Tiongkok. Saya pribadi sejujurnya cukup bingung dalam memahami arti-arti karya yang ada. Namun, saya tetap tak kuasa menahan kagum menyaksikan pameran tersebut.

Xu Bing. Books from the Ground (Foto: Dok. Museum MACAN)

Satu hal yang dapat saya simpulkan dari beberapa kali melihat karya-karya para seniman adalah, "sebuah karya seni orisinil merupakan refleksi dari berbagai pengalaman pribadi sang seniman". Tidak menutup kemungkinan jika mungkin saya atau Anda dapat menciptakan suatu seni yang dipetik dari sebuah pengalaman pribadi tersendiri. Seperti yang diucapkan oleh Xu Bing itu sendiri: "When there is life, there is a problem. When there is a problem, there is an art.". Dengan mengunjungi pameran Xu Bing: Thought and Method, mungkin saja mampu membangkitkan sisi seni yang belum pernah Anda sadari sebelumnya.

Sila kunjungi langsung pamerannya CLARA Friends, di Museum Macan mulai 31 Agustus 2019 hingga 12 Januari 2020!